Postingan ini merupakan sepenggal kisah 32 hari dari masa hidup Penulis. Merupakan pengalaman hidup yang jadi salah satu dream come true, one night dream or something similar.
Perjalanan ini dimulai dari perjuangan kecil. Saya yang saat itu seorang mahasiswa S1 Teknik Elektro, Universitas Andalas tahun dua mendengar pengalaman menarik dari salah satu senior satu jurusan yakni pengalaman Exchange ke luar negeri. Saat itu beliau baru saja selesai menjalani program Exchange ke negeri sakura, Jepang.
"Disinan tapek waktu bana, teratur, disiplin.", begitu sebutnya. Saya menitip daun mapple ke beliau. Namun lupa dibawakannya. "Tando suruh patiak surang tu mah." candanya.
Secara langsung saya termotivasi. Ingin merasakan sendiri pengalaman tersebut. Mulai saat itu Saya mulai mengangsur syarat-syarat yang diperlukan untuk bisa pergi Exchange. Pertama yang dibutuhkan adalah niai Toefl minimal 500 untuk Prediction/ITP. Saat pertama kali masuk Unand, Nilai toefl saya adalah 477, harus naik 24 point untuk bisa lewat batas aman. Saya mulai beli buku Toefl Prediction, melanjutkan buku vocab (pending sejak SMP) dan mengikuti test Toefl Prediction di Pusat Bahasa Universitas Andalas. Sempat berfikir untuk les, namun karena mahal, saya urungkan.
Untuk mencapai nilai 500, bagi Saya bukan suatu hal yang mudah. Saya harus mengulang sebanyak lima kali test (40k/ sekali test). Setelah ujian kelima, Alhamdulillah nilai tersebut bisa Saya lampaui.
Alhamdulillah...
Komentar
Posting Komentar