Langsung ke konten utama

The Madaline


Chapter 5. The Madaline

  The madaline adalah suatu ekstensi multilayer dari Adaline neuron tunggal bipolar menuju sebuah jaringan Adaline (Adaptive Linear Neuron). The Adaline (Adaptive Linear Neuron) dari B. Widow (1960) memiliki struktur dasar dari Perceptron bipolar seperti di Sec. 3.1 dan melibatkan beberapa jenis leasterror-persegi (LS) latihan beban. Ini mematuhi hubungan input / simpul mana:
Dimana wo adalah bias pada prosedur percobaan elemen non linear, di sini elemen threshold sederhana, untuk menghasilkan Adaline keluaran y sebagai :





y = sign (z)


Gambar 3.3  Activation function nonlinearity (Signum function).

   Jaringan saraf tiruan memiliki beberapa bagian yaitu
1. Bagian input.
    Bagian input merupakan bagian awal dari jaringan saraf tiruan. Input yang akan dideteksi dibagi menjadi bagian - bagian kecil. Contohnya adalah pembagian menjadi pixel pada gambar. Kemudian tiap piksel akan dianalisis dan belanjut ke layer berikutnya
2. Bagian tersembunyi
    Bagian Tersembunyi atau hidden layer merupakan bagian dari JST yang berfungsi untuk membantu pengelompokkan atau klasifikasi data.
3. Bagian output.
   Madaline (Many Adaline) adalah ekstensi multilayer dari single-neuron bipolar Adaline ke suatu jaringan. Struktur dasar dari Madaline ini dapat dilihat pada gambar 5.1, dan gambar 5.2 memperlihatkan Madaline yang terdiri dari dua layers Adaline, ditambah sebuah layers input yang hanya berfungsi sebagai distributor input jaringan.


Gambar 5.1 A simple Madaline structure

Gambar 5.2 The Madaline network of 2 layers

5.1       Madaline Training <kembali>
            Dalam Madaline terdapat sebuah layer tersembunyi. Gambar 5.3 menunjukkan arsitektur Madaline untuk 2 buah masukan x1 dan x2, sebuah layer tersembunyi yang terdiri dari 2 unit neuron tersembunyi z1 dan z2, dan sebuah keluaran Y.
Gambar 5.3

Keluaran dari unit tersembunyi z1 dan z2 adalah nilai fungsi aktivasi yang diterima dari x1 dan x2. Demikian pula unit keluaran Y merupakan nilai fungsi aktivasi dari z1 dan z2. Meskipun keluaran z1 dan z2 masing-masing merupakan fungsi linier, tetapi keluaran Y bukanlah fungsi linier x1 dan x2 karena adanya unit tersembunyi.
Algoritma pelatihan Madaline II adalah sebagai berikut:
1.        Inisialisasi bobot
·           v1=1/2, v2=1/2, b3=1/2
·           bobot yang lain menggunakan bilangan random yang kecil
·           nilai learning rate ditentukan antara 0,1 ≤ na ≤ 1.0
2.        Untuk setiap bipolar input pada vektor x
·           Set aktivasi dari input unit ke x
·           Hitung masukan jaringan ke setiap hidden unit
Zin1 = b1 + x1w11 + x2w21
Zin2 = b2 + x1w12 + x2w21
·           Tentukan output dari setiap hidden unit
Z1 = f(Zini)
Z2 = f(Zini)
3.        Untuk setiap bipolar input pada vektor x
·           Tentukan keluaran dari jaringan
Yin = b3 + z1v1 +z2v2
Y = f(Yin)
·           Hitung error dan update bobot, jika t≠y maka laukan update bobot untuk setiap hidden unit dengan input mendekati 0
-          Ubah keluaran unit (dari +1 menjadi –1, atau sebaliknya)
-          Hitung kembali respon dari jaringan. Jika kesalahan berkurang: Sesuaikan bobot pada unit ini (gunakan nilai keluaran yang baru sebagai target dan lakukan aturan Delta)
bj (new) = bj (old) +  (1 – zinj)
wij (new) = wij (old) + 
 (1 – zinj) xi
bk (new) = bk (old) + 
 (-1 – zink)
wik (new) = wik (old) + 
 (-1 – zink) xi

5.2 Madeleine Studi Kasus (Character Recognition)<kembali>


  1. Problem statement
Merancang Madaline (Multiple Adaline) Neural Network untuk mengenali 3 karakter 0, C dan F disediakan dalam format biner dan mewakili menggunakan 6 × 6 kotak. Neural Network harus dilatih dan diuji dengan berbagai pola, total tingkat kesalahan dan jumlah konvergensi harus diamati. pola khusus yang digunakan untuk pelatihan dan pengujian adalah sebagai pada Gambar. 5.A.1
5.42.  Design of network
Sebuah jaringan Madaline seperti pada Gambar. 5.A.2 dirancang dengan 3 lapisan, masukan (6neuron), tersembunyi (3 neuron), dan output (2 neuron), lapisan. 36 masukan dari grid mengandung karakter 0, C atau F diberikan sebagai masukan ke jaringan. 15 input set diberikan, 5 masing-masing selama 3 dan 0 itu. Bobot jaringan yang awalnya ditetapkan di secara acak dalam kisaran {-1, 1}.
5.5
3.  Training of the network
Berikut ini adalah langkah-langkah dasar untuk Pelatihan dari Jaringan Neural Back Propagation :

  • Gunakan data training set dengan 5 set 0 , C dan F masing-masing.
  • Umpan set pelatihan ini (lihat Gambar. 5.A.3) ke jaringan.
  • Set bobot jaringan secara acak di kisaran {-1, 1}.
  • Gunakan hardlimiter fungsi transfer untuk setiap neuron.

5.6

  • Setiap output lulus sebagai masukan ke lapisan berturut-turut.
  • Output akhir dibandingkan dengan output yang diinginkan dan kesalahan kumulatif untuk 15 input dihitung.
  • Jika kesalahan persen di atas 15% (untuk neuron yang memiliki output terdekat 0) maka bobot  dari lapisan output berubah menggunakan :

5.7

  • Berat (s) diperbarui dan kesalahan baru ditentukan.
  • Berat diperbarui untuk berbagai neuron sampai tidak ada kesalahan atau kesalahan adalah dibawah ambang batas yang diinginkan.
  • Uji kumpulan data diumpankan ke jaringan dengan bobot diperbarui dan output (error) diperoleh dengan demikian menentukan efisiensi jaringan.
4.  The Training Sets:
5.8
5.9
5. Hasil
Hasilnya seperti berikut:
• Lapisan Tersembunyi  Bobot Matrix:
w hidden =
5.105.115.125.135.145.15

  • 6. Kesimpulan
  • The Neural Network dilatih dan diuji untuk pengujian dan pelatihan pola yang berbeda. Dalam semua kasus jumlah konvergensi dan error tingkat diamati.
  • Konvergensi sangat bergantung pada lapisan tersembunyi dan jumlah neuron di setiap lapisan tersembunyi.
  • Jumlah di setiap lapisan tersembunyi harus tidak terlalu kurang atau terlalu tinggi.
  • Jaringan Syaraf terlatih sangat akurat dalam mengklasifikasikan data yang di sebagian besar kasus uji. Jumlah kesalahan yang diamati adalah 6% (approx.), Yang sangat ideal untuk masalah klasifikasi seperti Face Detection.

5.3 Link Download<kembali>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HPF dan BPF

7.2  High Pass Filter (HPF) Rangkaian High Pass Filter (HPF) adalah rangkaian yang  dapat melewatkan frekuensi diatas frekuensi cut-off (w c ). Rangkaian High Pass Filter ada 3 macam yang masing-masing rangkaian berbeda dalam hal kemiringan respon  A CL vs w seperti gambar 225. Gambar 225 Grafik Respon HPF  A CL vs w 7.3.1  HPF +20 dB/dec Adapun rangkaian HPF +20dB/dec adalah seperti pada gambar 226. Dari rangkaian terlihat bahwa sinyal input diserikan dengan kapasitor C sehingga sinyal input yang berfrekuensi diatas frekuensi cut-off akan dilewatkan dan sebaliknya dibawah frekuensi cut-off akan diredam atau dilemahkan. Pelemahan terjadi karena reaktansi X C akan semakin besar apabila frekuensi semakin kecil seperti hubungan berikut.  Apabila sinyal input semakin diperbesar frekuensi-nya maka tegangan di titik A dari gambar rangkaian HPF +20 dB/dec akan semakin besar atau mendekati b...

Clipper, Clamper, dan Pengganda Tegangan

A. Clipper    Rangkaian Clipper (Pemotong) adalah rangkaian yang digunakan untuk memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas level tertentu. Rangkaian Clipper secara umum dibagi menjadi dua kelompok yaitu rangkaian clipper seri dan paralel, - Rangkaian Clipper Seri Rangkaian dan bentuk gelombang input V i dan output V O serta hasil simulasi seperti gambar 41. Pada saat tegangan input V i bertegangan setengah gelombang positif maka arus dari V i mengalir ke dioda D 1 , terus ke tahanan R dan kembali ke V i , sehingga tegangan setengah gelombang positif terbentuk di tahanan R. Dan sebaliknya pada saat tegangan input bertegangan setengah gelombang negatif maka dioda D 1 tidak aktif sehingga tegangan di V O = V R = 0 Volt. Gambar 41 (a) rangkaian, (b) dan (c) bentuk gelombang input dan output hasil simulasi dengan untuk arah dioda yang berbeda b). Clipper seri dengan DC       ...

Bab I Semikonduktor

Bab I Semikonduktor     Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listik dengan cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. 1.1 Teori Atom       Atom adalah partikel yang terkecil yang menyusun suatu bahan. Atom adalah partikel yang sangat kecil dan terdiri atas proton, elektro...